
Tasikmalaya — Kebiasaan merokok terus menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia yang kini berada pada peringkat ketiga jumlah perokok terbanyak setelah China dan India. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, dan setidaknya 70 di antaranya bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker.
Risiko Penyakit Meningkat Tajam

Menurut data Kementerian Kesehatan, rokok menjadi penyebab utama berbagai penyakit kronis, antara lain:
1. Kanker Paru-Paru
Lebih dari 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Zat kimia berbahaya seperti tar dan nikotin merusak jaringan paru-paru secara bertahap hingga menyebabkan gangguan pernapasan berat.
2. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Nikotin memicu penyempitan pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko:
-
Serangan jantung
-
Stroke
-
Tekanan darah tinggi
-
Penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis)
Perokok memiliki risiko penyakit jantung 2–4 kali lebih tinggi dibandingkan bukan perokok.
3. Gangguan Pernapasan Serius
Asap rokok menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan meningkatkan risiko:
-
Bronkitis kronis
-
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
-
Infeksi saluran pernapasan
PPOK sendiri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.
4. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Bahan kimia dalam rokok melemahkan daya tahan tubuh sehingga perokok lebih mudah terserang infeksi dan proses penyembuhan luka menjadi lebih lama.
5. Dampak Serius bagi Perokok Pasif
Perokok pasif memiliki risiko kesehatan yang sama tingginya. Paparan asap rokok dapat menyebabkan:
-
Asma pada anak
-
Infeksi paru-paru
-
Risiko kanker bagi orang dewasa yang tidak merokok
-
Gangguan perkembangan janin pada ibu hamil
Kecanduan yang Sulit Dihentikan
Nikotin dalam rokok bersifat adiktif dan memicu pelepasan hormon dopamin yang membuat perokok merasa relaks. Efek inilah yang menyebabkan banyak orang sulit berhenti merokok, meski mengetahui risiko kesehatannya.
Upaya Pemerintah Mengurangi Kebiasaan Merokok
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah meningkatkan upaya pengurangan jumlah perokok melalui:
-
Kenaikan cukai rokok tahunan
-
Larangan merokok di fasilitas umum
-
Gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok
-
Kampanye kesehatan dan edukasi publik
Meski demikian, tantangan masih besar karena jumlah perokok usia muda terus meningkat.
Ajak Masyarakat Hidup Sehat Tanpa Rokok
Tenaga medis mengimbau masyarakat untuk mulai mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok. Berhenti merokok terbukti dapat menurunkan risiko penyakit kronis secara drastis, bahkan setelah beberapa minggu berhenti.


0 Komentar